SAMARINDA, LIPUTANKUTIM.CO , -Berkembangnya teknologi dan peran perpustakaan, transformasi perpustakaan harus dilakukan sehingga masyarakat lebih terlayani.
Program Transformasi Perpustakaann Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS), kata Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (PDK) Kaltim M Syafranuddin, salah satu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Saat menghadiri pelatihan Peer Learning Meting program TP-BIS yang digelar Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Dinas PDK Kaltim, Rabu (6/7)
Siaran Pers diterima Redaksi liputankutim.co, Rabu 6/7, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Syafranuddin menyebutkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kab/Kota serta Desa merupakan mitra kerja dan penerima manfaat dari program TP-BIS.
Acara yang ditutup Yoyo Yahyono – Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, disebutkan Syafranuddin, TP-BIS bertujuan memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi masyarakat akan semakin meningkat yang akan berujung pada peningkatan kreativitas masyarakat dan memangkas kesenjangan akses informasi.
Hal senada dibenarkan Yoyo Yahyono yang menyebutkan perubahan teknologi harus diimbangi jajaran perpustakaan. Iapun mengingatkan jajaran perpustakaan, lebih giat dalam melaksanakan tugas dan terus berkarya untuk Indonesia lebih maju.
Pelatihan yang berlangsung 3 hari diikuti perwakilan Perpustakaan dan Kearsipan se Kaltim, ditambah 3 perpustakaan desa.
“Perpustakaan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. terlebih program TP-BIS dikenalkan sejak tahun 2011, namun pemahaman terhadap konsep dan strategi implementasi TP-BIS dikalangan para pengelola perpustakaan khususnya perpustakaan umum masih terbatas sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi program TP-BIS secara sistematis dan massif,” imbuh Yoyo yang secara khusus menyampaikan penghargaan kepada tim pelatih dari Boyolali Jateng.*