Sangatta, liputankutim.co,- Pesta Adat Kutai Pelas Tanah Ke 6 tahun 2021 akan digelar kembali pada tanggal 22 – 23 November 2021 di Gedung Adat Besar Kutai di jalan APT Pranoto Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Kepala Adat Besar Kutai Timur H. Sayyid Abdal Nanang Al Hasani mengatakan, kegiatan pesta adat Pelas Tanah Ke 5 tahun 2020 tidak dilaksanakan dikarenakan pandemi Covid-19
“Alhamdulillah tahun ini bisa kita laksanakan kembali saat Kutim di level 2. Meskipun tidak meriah seperti tahun sebelumnya.”kata H. Sayyid Abdal Nanang Al Hasani saat berbincang dengan Wartawan liputankutim.co Sapta Rizky Meidiansyah di Sekretariat Lembaga Adat Besar Kutai, Kamis 18/11/2021, pagi
Menurut H.Sayyid Abdal Nanang Al – Hasani pelaksanaan Pesta Adat Pelas tanah ke 6 tahun ini bersama-sama dengan paguyuban lain yang ada di Kutai Timur, hanya akan melakukan kegiatan ritual bakenjong dan menyembeli 1 ekor sapi.
Untuk acara pembukaan dengan ritual dan bakenjong akan dilaksanakan tanggal 22 Nopember dan acara penutuan tanggal 23 November 2021 dengan agenda menyembeli 1 ekor sapi dan acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Adat Besar Jalan APT Pranoto Sangatta Utara.
“Kita melaksanakan pesta adat untuk mempertahankan adat istiadat dan budaya leluhur kita dan menarik wisatawan datang ke Kutim. Tujuannya utamanya adalah untuk kebaikan kita semua masyarakat kutai timur, agar hidup berdampingan dengan tentran dan damai, sehat dan sejahtera”kata H. Abdal Nanang Al Hasani mantan Ketua DPRD Kutim Periode 2000-2004
Kepala Adat Besar Kutai Timur H. Abdal Nanang juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kutai Timur, serta PT Kaltim Prima Coal sebagai sponsor utama. Juga dukungan dan bantuan dari PT Pertamina EP Sangatta, PT.Thiess dan PT PAMA.
“Kami persilahkan masyarakat untuk datang diacara pelas tanah untuk menyaksikan ritual bakenjong dan acara Maulid Nabi Muhammad SAW”katanya
Diceritakan H. Abdal Nanang bahwa, tradisi pesta Adat Pelas Tanah ini sudah dilakukan pada Kerajaan Kutai Martadipura yaitu kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua dan berdiri sejak sekitar abad ke-4.
Pada masa kejayaannya hingga tahun 1959, Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura memiliki wilayah kekuasaan yang meliputi beberapa wilayah otonom yang ada di provinsi Kalimantan Timur salah satunya adalah wilayah Kutai Timur.
“Dari sanalah kebudayaan serta tradisi pelas tanah yang bermakna pembersihan diri serta bumi tepat berpijak. Sampai saat ini kita pertahankan dan akan terus kita jaga dan lestarikan”katanya.(Sapta RM)
Tag: #kepala adat kutai #pesta pelas tanah ke 6 #pariwisata budaya #bupati #kutai timur