Liputankutim. Sangatta – Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang membuka Bursa Inovasi Desa tingkat Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Utara kemarin Rabu , 17/07/2019.
Pembukaan Bursa Invovasi Desa dengan tema “kita tingkatkan pemanfaatan dana desa melalui program program kegiatan pembangunan dan pemberdayaan yang kreatif dan inovatif serta tepat sasaran dalam rangka mensukseskan gerakan pembangunan desa mandiri terpadu menuju kutai timur yang mandiri dan sejahtera.
“Saya berharap, melalui bursa inovasi desa ini, akan muncul program yang dapat meningkatkan inovasi, program kreatif yang tepat sasaran, sehingga penggunaan anggaran bisa lebih efektif dan mampu meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat desa termasuk meningkatkan pembangunan,” kata Wabup Kasmidi Bulang.
Menurut Kasmidi, pembangunan ekonomi di desa, masih tertinggal, sehingga dibutuhkan inovasi program, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena itu, dengan bursa inovasi ini, diharapkan akan muncul program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, dengan capat.
“Dengan inovasi ini nantinya akan bisa meningkatkan kemandirian desa. Karena itu, dibutuhkan perencanaan yang baik,” katanya.
“Saya berharap, tim inovasi desa ini, juga banyak koordinasi dengan pihak terkait, agar programnya itu tidak tumpangtindi dengan program yang dibiayai dari APBD atau sumber dana lainnya, yang masuk di desa. Sebab saya lihat bursa inovasi desa ini, mirip Murrembangdes,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kutim Suwandi mengatakan, tidak akan ada tumpang tindi program yang diajukan tim inovasi desa, dengan program pemerintah lainnya.
Sebab, inovasi yang dihasilkan dari bursa inovasi ini, akan dimasukkan sebagai program unggulan dalam Musrembangdes yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Bursa inovasi desa ini, adalah acara untuk menampilkan berbagai program yang dilakukan di berbaga tempat, yang dibawa, yang tentu akan diusulkan dilaksanakan di desa setempat. Jadi hanya akan membawa usulan, yang akan masuk dalam program pembangunan desa tahun 2020. Anggarannya juga dari anggaran pembangunan baik dari pemerintah daerah, maupun dari DD, jika memang dianggap cocok di laksanakan di desa tersebut,” katanya.
Diakui, bursa desa ini sudah dilaksanakan sekitar tiga tahun belakangan. Salah satu hasil dari inovasi desa adalah di Desa Tepian Trap, di Sangkulirang. Dulunya desa ini tidak ada listrik, dengan bursa inovasi desa, maka disana dikembangkan inovasi pembagkit listrik tenaga air mini (mikro Hidro), yang sekarang bisa dinikmati masyarakat. (liku1/*)