Jakarta – Tahukah Anda, saat ini dunia, termassuk Indonesia, sudah memasuki tahap Revolusi Industri keempat?
Situasi tersebut, jika tidak dihadapi dengan hati-hati dan penuh kesiapan, maka
bakal menciptakan akibat yang besar bagi situasi ekonomi nasional. Terutama
meningkatnya angka pengangguran karena tenaga manusia bakal digantikan oleh
mesin.
Revolusi industri adalah sebuah zaman saat seluruh aspek kehidupan manusia berangsur-angsur
dikuasai oleh teknologi informasi dan mesin canggih, terutama dalam bidang
bisnis, sehingga mengubah sistem secara global. Teknologi digital telah menjadi
basis kehidupan masyarakat, dan proses bisnis menjadi semakin cepat oleh sistem
online.
Begitu besarnya gelombang perubahan oleh Revolusi Industri ini, sehingga Pemerintah Indonesia membentuk Komite Industri Nasional (KIN) untuk menyiapkan langkah antisipasi datangnya gelobang besar ini.
Komite ini dibentuk agar datangnya Revolusi Industri tidak perlu menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian nasional, sebaliknya justru membuka peluang-peluang baru yang bisa menciptakan peningkatan kesejahteraan semua orang.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto menuturkan, tugas komite ini akan memperkuat kerja sama dan memfasilitasi penyelarasan di antara kementerian dan lembaga terkait dengan para pelaku industri dalam negeri. Sejumlah strategi telah dilahirkan oleh komite ini, dan bakal menjadi program yang terintegrasi.
“Setidaknya ada lima sektor prioritas yang akan dikembangkan, yakni industri makanan dan minuman, elektronik, tekstil, otomotif dan kimia. Kementerian Perindustrian yakin lima sektor ini bakal bisa membawa Indonesia menuju panggung ekonomi 10 besar di tingkat dunia,” kata Airlangga Hartarto.
Sementara di sisi lain, Revolusi Industri yang ditandai dengan maraknya penggunaan teknologi digital juga harus disikapi dengan cepat oleh kalangan UMKM, karena sektor ini masih lemah dalam pergerakan teknologi digital, padahal datangnya teknologi digital sesungguhnya membuka banyak peluang bagi UMKM dan berbagai industri kecil di daerah perdesaan untuk membesarkan kapasitas usaha.
Teknologi digital menciptakan peluang bagi usaha-usaha kecil UMKM, terutama yang berada di wilayah perdesaan, untuk bisa membangun jaringan pemasaran dalam skala yang luas, besar dan efisien.
Saat ini, setiap orang yang memiliki produk yang unik dan menarik, dipastikan memiliki kesempatan untuk menjual produknya tanpa perlu membangun toko fisik, tak perlu membayar sewa tempat, tak butuh banyak karyawan pemasaran, dan bakal dipromosikan kekuatan digital selama 24 jam sehari sepanjang tahun.
Namun peluang tersebut juga mengharuskan UMKM siap menerima pembelian sewaktu-waktu dan melakukan proses pembuatan kemasan yang baik serta pengiriman yang efekif dan efisien.
Kualitas kemasan, pengiriman, dan layanan inilah yang masih menjadi Pe-eR besar bagi berbagai pihak untuk mendorong UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar global. Menurut Menteri Airlangga Hartarto, Revolusi Industri sesungguhnya membuka peluang bagi seluruh rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan. (ist/yss)